FOMO atau JOMO? Kenali Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan Mental Gen Z
ZTVNEWS.ID - Siapa di sini yang pernah merasakan FOMO alias Fear of Missing Out? Perasaan nggak nyaman saat ketinggalan acara seru, melewatkan postingan viral, atau merasa kurang update soal tren terbaru. Nah, Terlebih buat Gen Z, di mana media sosial selalu bikin kita selalu tahu, apa sih yang lagi "panas." Rasanya nggak ikut gabung bikin kita takut nggak nyambung! Hehe.
Tapi di sisi lain, ada tren baru yang bikin kita bertanya-tanya yaitu JOMO, atau Joy of Missing Out. Kalau FOMO bikin kita panik ketinggalan, JOMO justru mengajarkan kita menikmati momen sendiri tanpa peduli ketinggalan hal-hal di luar sana. Nggak perlu scroll terus di media sosial, nggak harus ikutan nongkrong setiap saat Jadi, mana yang lebih baik untuk kesehatan mental kita? Kita bahas lebih lanjut dulu, apa itu FOMO dan apa itu JOMO.
FOMO: Si Pembuat Cemas
FOMO biasanya muncul karena media sosial, tempat kita sering banget lihat kehidupan orang lain. Ketika semua orang kayaknya selalu happy, produktif, dan sukses, kita jadi merasa kurang dan ketinggalan. Perasaan ini bisa memicu stres, cemas, bahkan bikin kita merasa terisolasi. Terutama buat Gen Z yang selalu terkoneksi, FOMO adalah hal yang nyata dan kadang sulit dihindari.
Namun, terlalu sering merasakan FOMO bisa berdampak negatif. Rasa ingin selalu update dan ikutan bikin kita kehilangan waktu untuk diri sendiri. Pikiran kita terus dihantui dengan "apa yang sedang terjadi di luar sana," hingga lupa menikmati apa yang ada di depan mata.
JOMO: Menemukan Ketenangan dengan Melewatkan
Sebaliknya, JOMO adalah konsep menikmati momen tanpa takut ketinggalan. Nggak ikutan acara nggak apa-apa. Nggak update tentang tren terbaru? No problem! JOMO mengajarkan kita bahwa ada kebahagiaan dalam kesederhanaan. Dengan fokus pada apa yang penting buat diri sendiri, kita bisa menemukan ketenangan dan mengurangi stres.
JOMO ini bisa jadi "penyelamat" buat Gen Z yang hidup di tengah derasnya informasi. Dengan memilih untuk miss out sesekali, kita bisa memberikan ruang bagi diri kita untuk beristirahat, menikmati waktu luang, atau bahkan fokus pada hal-hal yang lebih produktif dan berarti.
Mana yang Lebih Baik?
Keduanya punya tempat masing-masing, tapi untuk kesehatan mental, JOMO jelas lebih chill. FOMO mungkin sesekali bikin kita merasa terhubung dengan dunia luar, tapi kalau terlalu sering bisa melelahkan. JOMO, di sisi lain, memberikan kebebasan untuk memilih apa yang penting dan memberi kesempatan untuk menikmati momen tanpa tekanan.
Jadi, buat kamu yang sering merasa FOMO, coba sesekali ubah mindset jadi JOMO. Hidup nggak selalu tentang harus ikutan segalanya. Kadang, menikmati momen tenang sendirian justru lebih menyegarkan, ya kan Gen Z!
Jadi, kamu tim FOMO atau JOMO?